Penyusunan Perencanaan Pembuatan Villa Ayodya
TUGAS MATA KULIAH MANAJEMEN PARIWISATA
“PERENCANAAN PEMBANGUNAN VILLA DI JALAN RAYA
BATU BOLONG,CANGGU,BADUNG,BALI”.
“VILLA AYODYA RESORT”
Dosen Pengampu:
Dr. I Made Suniasta Amertha S.S.,M.Hum
OLEH :
1. Ni Putu Sri Evy Pradnya Swari (1622121009)
2. Ni Made Vina Pitriani (1622121010)
3. I Gusti Agung Mirah Sita Laksemi (1622121034)
JURUSAN ILMU ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS WARMADEWA
TAHUN AJARAN 2018/2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Villa adalah sejenis
usaha akomodasi yang menyediakan pelayanan penginapan, terletak di luar daerah
keramaian seperti di pinggiran kota, pegunungan, pantai, dan sebagainya,
terdiri atas satu atau lebih unit bangunan yang berdiri sendiri, dikelola
secara komersial dan memenuhi persyaratan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan. Hingga saat ini Villa masih bernaung pada aturan Keputusan
Menteri Kebudayaan dan Pariwisata No. 3/2002, tentang akomodasi, pondok wisata,
hotel melati dan hotel bintang.
Menghadapi persaingan
pasar saat ini, sebagian pengembang tidak hanya menyediakan produk perumahan.
Para pengembang mulai berinvestasi di Villa, tetapi tidak semua pengembang
memiliki jaringan pemasaran yang kuat untuk bisa menggerakkan investasi Villa,
sehingga perlu pembelajaran lebih lanjut dan membina kerja sama dengan para
pemilik hotel dan agen travel. Villa banyak diminati wisatawan, selain sebagai
tempat persinggahan sewaktu-waktu datang ke Bali, ada juga yang sengaja
membangun Villa sendiri, kemudian diatasnamakan kepada orang lokal.
Kabupaten Badung sebagai
salah satu pintu gerbang pariwisata menjadi potensi yang besar bidang pemasaran
Villa, karena merupakan tempat berkumpulnya para wisatawan yang sekaligus juga
sebagai konsumen potensial, baik domestik maupun internasional. Saat ini
terdapat sekitar 711 buah Villa di Kabupaten Badung,
Kecamatan Kuta 61,90%,
Kuta Selatan 20,84%, Kuta Utara 13,09% dan Kecamatan Mengwi 4,17%, (Soemarlan,
2009). Fasilitas yang disediakan untuk Villa hampir setara dengan hotel
berbintang, sehingga biaya investasi untuk Villa menjadi cukup mahal. Villa
menawarkan sensasi alam tropis yang tercermin mulai dari kamar tidur, ruang
keluarga, ruang makan, dapur, kolam renang, bale bengong, dan tentunya
pemandangan yang menawarkan hawa segar bagi jiwa dan pikiran, baik itu
pemandangan kebun tropis, pantai, teluk, dermaga, tebing, sungai, sawah, danau,
hutan hujan tropis, maupun samudera lepas. Tapi dari sisi kendala dan tantangan
pembangunan tetap ada, lokasi pembangunan Villa yang berada pada pinggiran
sungai dan tebing memiliki biaya investasi lebih mahal sebab untuk membangun di
lahan dengan kemiringan yang tinggi, terasering untuk pondasi dengan batu kali
tidak cukup pada kondisi lahan seperti itu, tapi perlu diperkuat dengan pengait
berupa konstruksi besi pada setiap sudut yang menancap ke tanah dengan sistem
cakar ayam.
Lokasi pembangunan Villa
yang menyuguhkan panorama keindahan alam terkadang menimbulkan perdebatan
karena dianggap melanggar izin pembangunan yang dapat berdampak pada kerusakan
lingkungan, seperti pembangunan Villa
dekat kawasan hutan lindung dan pembangunan Villa dekat kawasan Pura. Tuntutan
pembongkaran bangunan dari aktivis sosial masyarakat dan beberapa tokoh agama tentu
saja mencemaskan kalangan investor, padahal pembangunan Villa tersebut telah
mendapatkan izin, lain halnya dengan pembangunan Villa yang melanggar jalur
hijau, ketinggian bangunan, dan sempadan jalan sudah sepantasnya dibongkar.
Berdasarkan hal tersebut
diatas, dapat digambarkan bahwa para investor mempunyai peluang untuk
berinvestasi pada pembangunan Villa, melihat permintaan pasar yang cukup baik,
namun dalam investasi Villa terdapat berbagai risiko yang berpeluang terjadi,
sehingga tetap dilakukan analisis lebih lanjut untuk investasi Villa.
Berdasarkan kenyataan terdapat indikasi bahwa ada beberapa hal yang perlu
dipertimbangkan dalam investasi Villa, untuk itu perlu dilakukan analisis
risiko agar kemungkinan buruk yang terjadi dalam investasi dapat ditekan
BAB
II
GAMBARAN
UMUM RENCANA PEMBUATAN VILLA
2.1 Gambaran Rencana
Gambaran usaha yang di lakukan dengan mencari
Villa yang berada dekat dengan tempat wisata serta bekerjasama dengan pemilik
dan penyedia villa dengan keuntungan menggunakan sistem bagi hasil, usaha kami
nantinya menyediakan sebuah sistem online (website) sebagai media promosi &
reservasi villa untuk memudahkan bagi para pencari villa terhubung dengan
penyedia villa.
2.2 Aspek Pemasaran
Aspek pemasaran meliputi
:
1. Target
konsumen
Target
konsumen pada usaha ini adalah para kelompok-kelompok wisatawan yang mencari
tempat tinggal untuk sementara waktu dengan fasilitas bagus dan nyaman.
2. Ukuran
dan trend pasar
Ukuran dan trend pasar disesuaikan dengan standar
kebutuhan masyarakat dan trend yang sedang terjadi.
3. Situasi
persaingan
Pesaing
industri ini cukup banyak dan jenisnya juga beragam, tetapi masing-masing
industri memiliki cara sendiri-sendiri untuk mengembangkan dan mempertahankan
usahanya.
4. Strategi
pasar
Strategi yang digunakan adalah dengan meningkatkan
palayanan dan kualitas serta melakukan inovasi terhadap jasa yang kami lakukan
untuk membedakan jasa kami dengan jasa lain.
5. Penetapan
harga
Harga ditentukan berdasarkan type villa dan fasilitas
serta keadaan pasar sehingga kemungkinan laba cukup besar.
2.3 Aspek Keuangan
Aspek keuangan merupakan hal penting yang harus
di rencanakan dengan baik. Sumber permodalan untuk jenis usaha yang masih
tergolong kecil ini ternyata tidak cukup di danai dengan permodalan yang
sedikit. Adapun perincian modal yang kami susun kami berikan pada lembar yang
terlampi
Berikut Rekapitulasi biaya perencanaan pembuataan Villa Ayodya
Resort :
|
|||||||
PROJECT
: VILLA
|
|||||||
LOCATION :
PANTAI BATU BOLONG, CANGGU, BADUNG,
|
|||||||
NO
|
URAIAN
PEKERJAAN
|
JUMLAH HARGA
|
|||||
PEKERJAAN
|
|||||||
BUILDING A ( BEDROOM )
|
|||||||
A
|
FIRST FLOOR
|
…………………………………………..
|
Rp 486,392,974
|
||||
B
|
SECOND FLOOR
|
…………………………………………..
|
Rp 311,566,373
|
||||
Rp 797,959,347
|
|||||||
BUILDING B (LIVING,DINNING,ENTERTAIMENT ROOM)
|
|||||||
C
|
FIRST FLOOR
|
…………………………………………..
|
Rp 565,978,343
|
||||
D
|
SECOND FLOOR
|
…………………………………………..
|
Rp 366,523,074
|
||||
Rp 932,501,417
|
|||||||
C
|
SWIMMING POOL
|
…………………………………………..
|
Rp 182,832,592
|
||||
D
|
POOL DECK
|
…………………………………………..
|
Rp 113,350,533
|
||||
E
|
SITE DEVELOPMENT
|
…………………………………………..
|
Rp 57,065,326
|
||||
GRAND
TOTAL
|
Rp
2,083,709,215
|
||||||
DIBULATKAN
|
Rp
2,083,700,000
|
||||||
2.4 Analisis Kelayakan
kelayakan bisnis, untuk
menilai kelayakan usaha tidak hanya terfokus pada aspek pasar dan teknologi
saja, namun harus melihat kaitan usaha/bisnis berdasarkan aspek-aspek yang ada
secara menyeluruh, berikut beberapa aspek yang kami focus kan :
1)
Aspek
Manajemen meliputi: bentuk usaha, perenacanaan usaha, SDM : key person, struktur organisasi
usaha/bisnis, kebutuhan tenaga kerja dan kualifikasi, job description.
2)
Aspek
Hukum : menguraikan proses pendirian badan usaha dan perizinan usaha, serta
melingkupi prosedur dan persayaratannya.
3)
Aspek
Sosial-Ekonomi : dampak sosial dan ekonomi yang dapat dirasakan oleh masyarakat
terhadap kegiatan usaha yang sedang analisis kelayakannya, apakah memberikan
perubahaan dari aspek sosial (perubahan perilaku, kebiasaan),
ekonomi(mengurangi pengangguran, peningkatan taraf hidup/pendapatan dan
multiplier effek yang ada).
2.5 Analisis Resiko
Resiko yang mungkin nanti
kami hadapi adalah saat mengajak kerjasama dengan pihak penyedia villa karena
baik dari segi system bagi hasil atau masalah perijinan dari penduduk sekitar
tapi kami yakin bahwa usaha kami akan berkembang dan menguntungkan banyak
pihak.
2.6 Aspek Sosial Masyarakat
Seiring dengan adanya
pengaruh pada aspek tenaga kerja maka turut pula mempengaruhi kondisi sosial
masyarakat yaitu dengan meningkatnya tingkat kemakmuran atau taraf
kesejahteraan.
2.7 Keberlanjutan Usaha
Keberlanjutan usaha ini
tentu nya kami optimis akan terus berkembang karena kami mempunyai perencanaan
untuk mengembangkan usaha kami untuk daerah lainnya seperti di daerah Kintamani
, Karangasem dan lain nya dengan terus mengembangkan juga dari sisi teknologi
untuk pelayanan yang lebih baik.
1.
Tahap persiapan
Tahap persiapan dan
survey pasar diawali dengan mempersiapkan sebuah website yang user friendly agar Pemesan homestay
dengan mudah dan terbiasa menggunakan system nanti nya.Sementara waktu kami
akan menggunakan media website dengan hosting ke depannya akan menggunakan
server dedicated dan colocation di salah satu datacenter dengan harapan traffic
pengunjung banyak memesan homestay yang ada di website kami.
2.
Pembuatan produk/jasa
Jasa yang kami tawarkan
adalah kenyaman pemesan dalam memesan sebuah homestay dan menjadi penguhubung
antara penyedia homestay dengan pemesan melalui system yang kami buat.
3.
Tahap Promosi
Tahapan Promosi tentu
dengan Teknik SEO adalah suatu cara atau teknik untuk membuat situs atau
website kita nanti nya berada pada halaman/posisi satu di mesin pencarian
(search engine) seperti Google, Bing, dan Yahoo.
Pengertian dari SEO juga sangat luas
tetapi semuanya mencakup hal yang sama yaitu mengoptimisasi suatu halaman
website/blog agar berada pada halaman/posisi satu di search engine dengan kata
kunci yang ditarget.
4.
Tahap penjualan produk
Pada tahapan ini kami
melakukan penjualan jasa menggunakan media website dan dengan sebuah system user friendly serta kedepannya dapat di
kembangkan ke teknologi applikasi mobile.
5.
Tahap Evaluasi perkembangan usaha
Pada tahap ini dilakukan
penghitungan pengeluaran dan pemasukan dari berapa homestay. Pada tahap ini
pula kami menganalisis apakah stategi pemasaran sudah mengahasilkan secara
maksimal atau belum.
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI
MANAJEMEN
BERIKUT ADALAH SKETSA PERENCANAAN VILLA AYODYA RESORT
BAB V
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Berwirausaha merupakan kegiatan yang di butuhkan untuk
menciptakan atau melalukan sebuah usaha. Peluang kita dalam berusaha merupakan
kemampuan pribadi sebagaimana kita memiliki sifat percaya diri,berani mengambil
resiko, kepemimpinan,jujur,dan tekun serta selalu berusaha untuk berprestasi
dan unggul dalam memasarkan produknya.
Dengan selesainya penyusunan perencanaan usaha ini saya dapat menarik
kesimpulan bahwa dalam pembuatan/penyusunan perencanaan usaha hendak nya kita
harus mengumpulkan data-data yang valid dan selengkap mungkin agar dalam
penyusunan usaha kita tidak mengalami kesulitan.
SARAN
Semoga penyusunan perencanaan pembuatan villa ini dapat memotivasi
wirausahawan baru untuk mendirikan tempat usaha dan dapat lebih kreatif untuk
membuka usaha baru yang mempunyai masa depan bagus.
REFRENSI
4.
https://diaryku2012.blogspot.com/2016/12/cara-membuat-proposal-wisata.html
Comments
Post a Comment